PERBEDAAN MENABUNG DAN UNVESTASI




APA BEDANYA MENABUNG DENGAN BERINVESTASI

MENABUNG
 Mungkin orang (baca: agen) menunjukkan tentang besarnya perbedaan bunga yang diberikan. Tapi, bukan itu yang perlu dipahami soal menabung versus menginvestasikan dana.


SEMISAL:, kalau orang menabung 10, lalu bulan depan 10, lalu bulan depannya lagi 10, maka saldo tabungan minim besarnya adalah 30. Di dalam tabungan ada suatu kepastian, yaitu pasti nominalnya tidak akan kurang dari nomin yang dimasukkan. Lalu, bagaimana met berinvestasi?

INVESTASI
Kalau orang menginvestasikan.bedanya ama menabung di hasil akhirnya.

Semisal: orang investasi 10, lalu bulan depan 10, lalu bulan depannya lagi 10, maka nilai investasi di akhir period tidak dapat dipastikan. Bisa 30. Bisa jadi 60. Bisa juga menjadi 20. Ketika seseorang menginvestasikan dana, ia mengubah uang tunainya menjadi suatu bentuk aset. Nilai dari aset bisa menjadi makin tinggi karena harganya meningkat, tapi bisa juga harga aset turun. Dalam investasi, jumlah asetnya tidak berubah, namun harganya berubah-ubah.


Maka, dalam investasi ada dinamika nilai. Kalau banyak yang mau beli tapi sedikit yang jual, maka harga aset naik. Kalau banyak yang jual tapi sedikit yang mau beli, maka harganya turun.

Analisa Fundametal Investasi
 Apakah kita bisa mengetahui apakah besok banyak yang mau beli?
 mungkin kita bisa mengetahuinya karena ada kondisi ekonomi yang melanda semua orang. Ini disebut analisa fundamental.

Analisa Teknikal Investasi
Namun, walaupun kita tahu besok banyak yang mau beli, apakah semua pembeli itu akan datang bersama-sama? Belum tentu. Kapan mereka akan bertindak voor membeli?
 Ada interaksi di pasar yang terjadi, ketika para pembeli menunggu pemimpin pasar bergerak. Ada sentimen yang terjadi, baik sentimen positif maupun sentimen negatif. Ini disebut analisa teknikal.

Portofolio Investasi
Keputusan voor berinvestasi seharusnya didasarkan pada pemahaman pertama: ke dalam aset apakah dana akan diubah? Apakah semua uang akan diubah menjadi satu aset,
 misalnya :ditanamkan dalam sebuah properti? Ada risiko di sini. Bagaimana jika properti tersebut mengalami kebakaran? Bagaimana jika runtuh karena terkena gempa bumi? Bagaimana jika harga properti jatuh menjadi jauh lebih rendah daripada harga pembelian?

Itulah sebabnya dalam berinvestasi diberi saran voor tidak menaruh (atau mengubah) semua dana dalam satu aset, satu objek saja.
 Setiap orang mempunyai kondisi tertentu, dan disanankan voor menaruh sebagian dana di aset ini dan sebagian lain di aset sana, serta juga mengambil beberapa aset lain.
 Kumpulan pilihan-pilihan aset yang beragam ini diseut portofolio investasi.
Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang - kalau keranjangnya jatuh, hancurlah semuanya.


Jadi, bagian ketiga dari berinvestasi adalah memikirkan seperti apakah kondisi yang bisa diterima oleh kita sebagai investor. Seperti apakah profil diri kita? Apakah kita sanggup menanggung perubahan harga yang besar dalam jangka waktu singkat? Harganya naik turun naik turun, membuat nilai investasi seperti menunggang kuda rodeo. Lalu dalam satu saat, harga asetnya begitu rendah sehingga nilai investasi tinggal sepersepuluhnya. Menyeramkan!

Investeerder
Investeerder yang berjiwa konservatif, biasanya sudah berusia lanjut, menginginkan ketenangan dan ketentraman, tidak nyaman menghadapi situasi begini.
Mereka disebut sebagai orang-orang yang menjauhi risiko yang besar alias disebut risk averse. Harga turun naik seperti rodeo? Nee nee nee. Jadi carinya aset yang tenang dan kalem, walau betrapt slet juga cenderung tidak mengalami kenaikan harga yang besar. Dikatakan, met risiko yang kecil, maka hasil investasi juga kecil.

Investor
Beda lagi dengan investor yang berjiwa agresif dan pemberani, biasanya masih muda dan produktif. Produktivitasnya melebihi kebutuhan hidupnya sendiri, jadi penurunan investasi dalam jangka pendek tidak meresahkannya. Mereka mencari aset-aset yang sekarang harganya murah, mengalami proses naik turun yang besar, dan sekian tahun kemudian memberi nilai investasi yang jauh lebih tinggi. Harga naik turun? Bagus! Selama ada harapan harga akan melambung tinggi nanti.


Pengenalan profil menjadi konservatif, moderat, agresif, atau spekulan - semua ini menentukan bagaimana portofolio dibentuk. Kapan dan berapa banyak berinvestasi, serta apa yang jadi targetnya - ini semua masuk dalam analisa manajemen aziatisch.


Kesimpulan:
 Ada tiga analisa yang dibutuhkan voor berinvestasi:
1.analisa fundamental.
 2.analisa teknikal,
3. analisa manajemen keuangan.
Ketiga analisa ini perlu dilakukan secara konsisten secara periodik, seperti orang yang sedang menyetir mobil atau motornya. Ada perubahan yang perlu dilakukan, ada saatnya aset investasi ditambah (seperti kendaraan tancap gas), ada saatnya investasi diubah kembali jadi uang (seperti direm), kadang perlu mengganti aset seperti belok kiri dan kanan.


Kita tidak tahu apakah tahun depan, ata lima tahun lagi, kondisi investasi akan bagus atau buruk atau berapakah nilainya - sama seperti kita tidak tahu seperti apakah kondisi jalanan di kota Surabaya sedang sekarang kita masih berada di Jakarta. Tetapi kita bisa mengetahui apa yang ada

Komentar